Dalam
termodinamika sistem akan dideskripsikan dengan sejumlah besaran fisis yang
menggambarkan keadaan sistem (disebut sebagai besaran keadaan).
Sistem adalah sejumlah zat yang dibatasi oleh dinding tertutup.
Yang dimaksud dengan zat di sini dapat berupa zat padat, cair atau gas, dapat
pula dipol magnet, energi radiasi, foton dan lain-lain. Dinding yang membatasi
sistem dapat dengan lingkungan dapat dinyatakan nyata atau imajiner, dapat diam
atau bergera, dapat berubah ukuran atau bentuknya. Segala sesuatu di luar
sistem yang mempunyai pengaruh langsung terhadap sistem disebut lingkungan. Suatu sistem dengan
lingkungannya disebut dengan semesta (universe).Keadaan
sistem yang ditinjau dalam termodinamika adalah keadaan makroskopik yang dapat
berupa keadaan rerata dari partikel-partikel dalam sistem atau berupa keadaan
kesuluruhan (total) partikel-partikel dalam sistem. Pada umumnya terdapat
dua pandangan yang bisa diambil untuk menyelidiki karakteristik sistem dan
interaksinya dengan lingkungan, yaitu pandangan makroskopik dan pandangan mikroskopik.
Misalnya kita
mempunyai silinder mesin mobil yang diisi campuran hidrokarbon dan udara.
Setelah campuran tersebut dibakar menghasilkan gas-gas yang diperikan dengan
senyawa kimia tertentu. Pernyataan mengenai jumlah zat ini merupakan pemerian komposisi sistem itu. Setiap saat sistem
yang diperikan dengan komposisi tersebut akan menempati volume yang ditentukan oleh kedudukan piston. Kuantitas lain yang
dapat digunakan untuk memerikan sistem tersebut adalah tekanan dan temperatur.
Jadi dengan demikian untuk memerikan sistem campuran hidrokarbon dalam silinder
piston dengan empat kuantitas: komposisi, volume, tekanan dan temperatur.
Kuantitas ini diacu sebagai ciri umum dari sistem dan merupakan pemerian
makroskopik.
Sistem di atas dapat
pula diperikan berdasarkan pandangan mikroskopik. Menurut mekanika statistik,
sistem diandaikan terdiri atas sejumlah besar N molekul, masing-masing dapat
ada dalam keadaan yang energinya E. Molekul ini dianggap saling berinteraksi
melalui tumbukan atau melalui gaya yang ditimbulkan oleh medan. Konsep peluang
diterapkan, dan keadaan setimbang sistem dianggap sebagai keadaan dengan
peluang terbesar. Lebih lanjut bagaimana pemerian secara mikroskopik sistem
tersebut akan dipelajari dalam mekanika statistik.
Contoh
keadaan makroskopik tersebut adalah temperatur T, jumlah partikel N, volume V ,
energi dalam U, tekanan p, dan lainnya. Sebaliknya besaran mikroskopik, yang
bukan merupakan besaran termodinamika, misalnya adalah posisi masing-masing
partikel ri,kecepatan masing-masing partikel vi, energi kinetik masing-masing
partikel Ek idan sebagainya. Besaran-besaran makroskopik tadi dikelompokkan
menjadi dua jenis, yang sebanding dengan jumlah partikel dan yang tidak
bergantung pada jumlah partikel. Besaran yang sebanding dengan jumlah partikel
disebut sebagai besaran.
Besaran makroskopik yang dikaitkan
dengan bagian dalam dari sistem disebut koordinat termodinamik. Sistem yang
diperikan oleh koordinat termodinamik disebut sistem termodinamik. Untuk
menganalisis termodinamika, terlebih dahulu dimulai dengan pemilihan sistem,
permukaan batasnya , dan lingkungan sistem. Apabila sistem telah dipilih,
langkah berikutnya adalah memerikannya dalam besaran yang berkaitan dengan
sifat sistem atau interaksinya dengan lingkungan atau keduanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar