Efisiensi
dari siklus Rankine dapat ditingkatkan dengan cara menaikkan tekanan boiler
sembil menjaga temperatur maksimum dan tekanan minimum. Besarnya kenaikkan usaha
netto Gbr. 9-4a adalah daerah yang diarsir dikurangi dengan daerah abu-abu,
yang ditambahkan berkurang sebanyak daerah abu-abu dikurangi dengan daerah yang
diarsir dalam Gbr. 9-4b. Tentu saja ini merupakan pengurangan yang signifikan
dan mengakibatkan peningkatkan efisien yang signifikan. Contoh 9.3
mengilustrasikan efek ini. Kerugian dalam menaikkan tekanan boiler adalah bahwa
kualitas dari uap yang keluar dari turbin dapat menjadi terlalu rendah (kurang
dari 90 persen), sehingga mengakibatkan kerusakan parah oleh butiran air pada
bilah-bilah turbin dan berkurangnya efisien turbin.
Menaikkan temperatur maksimum juga menghasilkan peningkatan
efisiensi termal dari siklus Rankine. Dalam Gbr.9-5a usaha netto bertambah
sebanyak daerah yang diarsis dan masukan kalor bertambah sebanyak jumlah dari
daerah yang diarsir dan daerah abu-abu, suatu kenaikan yang lebih kecil jika
dibandingkan dengan kenaikan usaha. Karena pembilang dari (9.5) menghasilkan
kenaikan persentase yang lebih besar dibandingkan dengan penyebutnya, maka akan
menghasilkan peningkatkan efisiensi. Ini akan diilustrasikan dalam Contoh 9.3.
Tentu saja, pertimbangan metalurgi memberikan limit pada temperatur maksimum
yang dapat dicapai di dalam boiler. Temperatur sampai 600C masih diperkenankan.
Keuntungan lain yang diperoleh dengan menaikkan temperatur bolier adalah bahwa
kualitas dari keadaan 4 jelas meningkat; ini mengurangi pembentukan butiran air
di dalam turbin.
Penurunan tekanan kondensor, yang ilustrasikan dalam
Gbr.9-5b, juga akan menghasilkan peningkatkan efisiensi siklus Rankine. Usaha
netto akan meningkat cukup banyak, yang direpresentasikan oleh daerah terasir,
dan masukan kalor akan meningkat sedikit karena keadaan 1’ akan berpindah ke
entropi yang sedikit lebih rendah dari
keadaan 1; ini akan menghasilkan peningkatatan efisien siklus Rankine. Tekanan rendah
dibatasi oleh proses perpindahan kalor yang terjadi di dalam kondesor. Kalor
dibuang melalui perpindahan kalor ke air pendingin atau ke udara yang masuk ke
kondensor padda 20 C.
Sumber : Termodinamika Teknik Edisi kedua
Tidak ada komentar:
Posting Komentar