Blog ini dibuat untuk salah satu proyek mata kuliah Termodinamika yang diampuh oleh dosen kami bapak Apit Fathurohman, S.Pd, M.Si.

Minggu, 08 Maret 2015

Temperatur dan Termometer

Pada kehidupan sehari-hari, temperatur merupakan ukuran mengenai panas atau dinginnya benda. Oven yang panas dikatakan bertemperatur tinggi, sementara es di danau yang beku dikatakan memiiki temperatur rendah.

Banyak sifat zat yang berubah terhadap temperatur. Sebagai contoh,sebagian besae zat memuai ketika dipanaskan. Sebatang besi lebih panjang ketika panas daripada waktu dingin. Jalan dan trotoar beton memuai dan menyusut sedikit terhadap temperatur, yang menjadi alasan ditempatkan pemisah yang  busa ditekan atau titik-titik yang bisa mmemuai  pada jarak tertentu. Hambatan listrik materi zat juga berubah terhadap temperatur. Demikian juga warna yang  dipancarkan benda, paling tidak pada temperatur tinggi.

Pada temperatur yang lebih tinggi,zat padat seperti besi bersinar jingga atau bahkan  putih. Cahaya putih dari bola lampu pijar berasal dari kawat tungsten yang sangat panas. Temperatur permukaan Matahari dan bintang-bintang lainnya dapat diukur terutama dari warna(lebih tepatnya, panjang gelombang) dari  cahaya yang mereka pancarkan.

Alat-alat yang dirancang untuk mengukur temperatur disebut termometer. Ada banyak jenis termometer,tetapi cara kerjanya selalu bergantung pada beberapa sifat materi yang berubah terhadap temperatur. Sebagia besar termommeter umum bergantung pada pemuaian materi terhadap naiknya temperatur.

Gagasan pertama untuk termometer oleh Galileo, menggunakan pemuaian gas. Termometer umum saat ini terdiri dari tabung kaca dengan ruang ditengahnya yang diisi air raksa atau alkohol yang diberi warnah merah. Untuk mengukur temperatur secara kuantitatif, perlu didefinisikan semacam skala numerik. Skala yang paling banyak dipakai sekarang adalah skala Celcius, kadang-kadang skala centigrade. Di Amerika Serikat, skala Fahrenheit juga umum. Skala yangg paling penting dalam sains adalah skalaa absolut atau Kelvin.

Salah satu cara untuk mendefinisikan skala  temperatur adalah dengan memberikan nilai sembarang untuk dua temperatur yang bisa langsunng dihasilkan. Untuk skala Celcius dan Fahrenheit, kedua titik tetap ini dipilih sebagai titik beku dan didih dari air, keduanya diambil pada tekanan atmosfir. Pada skala Celcius, titik beku dipilih 0C (nol derajat celcius) dan titik didih 100C. Pada skala Fahreheit, titik beku didefinisikan 32C dan titik didih 212F.


Sumber : FISIKA edisi kelima Jilid 1 : Giancoli. Erlangga

Tidak ada komentar:

Posting Komentar