Prinsip Termodinamika
Prinsip-prinsip
Termodinamika dapat dirangkum dalam 3 Hukum yaitu :
1.
Hukum
Termodinamika ke-Nol : berkenaan dengan kesetimbangan termal atau Konsep
Temperatur.
2.
Hukum
Termodinamika I :
a) konsep energi dalam dan menghasilkan prinsip
kekekalan energi.
b) menegaskan ke ekivalenan perpindahan kalor
dan perpindahan kerja.
3.
Hukum
Termodinamika II : memperlihatkan arah perubahan alami distribusi energi dan
memperkenalkan prinsip peningkatan entropi.
Hukum-hukum
Termodinamika didasarkan pada penalaran logis , bukti yang membenarkan
penggunaan hukum-hukum ini secara menerus diperoleh dari percobaan yang
menyetujui akibat-akibatnya.
Penerapan
Termodinamika
Penerapan
termodinamika secara teknik (dalam perencanaan) yaitu :
-
Refrigerasi dan Pengkondisian Udara
-
Pembangkit Daya Listrik
-
Motor Bakar
-
Sistem pemanasan surya
-
Pesawat Terbang
-
Dan sebagainya
Sistem
Pembangkit Listrik Tenaga Uap :
Energi
kimia atau energi nuklir dikonversikan menjadi energi termal dalam ketel uap
atau reaktor nuklir. Energi ini dilepaskan ke air, yang berubah menjadi uap.
Energi uap ini digunakan untuk menggerakkan turbin uap, dan energi mekanis yang
dihasilkan digunakan untuk meng- gerakkan generator untuk menghasilkan daya
listrik.
Sistem
Pembangkit Listrik Tenaga Air :
Energi
potensial air dikonversikan menjadi energi mekanis melalui penggunaan turbin
air. Energi mekanis ini kemudian dikonversikan lagi Menjadi energi listrik oleh
generator listrik yang disambungkan pada poros turbinnya.
Motor
pembakaran dalam
Energi
kimiawi bahan bakar dikonversikan menjadi kerja mekanis. Campuran udara bahan bakar
dimampatkan dan pembakaran dilakukan oleh busi. Ekspansi gas hasil pembakaran
mendorong piston, yang menghasilkan putaran pada poros engkol.
Sifat-sifat
Koordinat Termodinamika
Dibagi
2 golongan, yaitu:
1.
Sifat/koordinat intensif →
tidak tergantung langsung pada massa. (tidak tergantung
kepada ukuran atau kuantitas bahan)
2.
Sifat/koordinat Ekstensif → tergantung langsung pada massa. (bergantung
pada ukuran atau kuantitas bahan).
ZAT MURNI (PURE SUBSTANCE)
Merupakan
zat yang mempunyai komposisi kimia yang tetap (stabil), misalnya : air (water)
, nitrogen, helium, dan CO2.
Zat murni bisa terdiri
dari satu elemen kimia (N2 ) maupun campuran (udara).Campuran dari
beberapa fase zat murni adalah zat murni, contohnya campuran air dan uap air.
Tetapi campuran dari udara cair dan gas bukan zat murn karena susunan kimianya
berubah atau berbeda.
FASE dari ZAT MURNI
Diidentifikasi
berdasarkan susunan molekulnya.
•
Solid (padat) : jarak antar molekul sangat dekat sehingga gaya tarik antar
molekul sangat kuat, maka bentuknya tetap. Gaya tarik antara molekul-molekul
cenderung untuk mempertahankannya pada jarak yang relatif konstan.Pada
temperatur tinggi molekul melawan gaya antar molekul dan terpencar.
•
Liquid (cair) : Susunan molekul mirip dengan zat padat , tetapi terhadap yang
lain sudah tidak tetap lagi. Sekumpulan molekul akan mengambang satu sama lain.
• Gas : Jarak antar
molekul berjauhan dan susunannya acak. Molekul bergerak secara acak.
Sumber
:
a) Tkm_205_handout_dasar_termodinamika.pdf
b) Tkm_205_sifat_sifat_termodinamika.pdf
c) Yosef Agung Cahyanta :
Termodinamika I
Tidak ada komentar:
Posting Komentar