Walther Hermann Nernst adalah
seorang fisikawan Jerman yang dikenal karena teori di balik perhitungan
afinitas kimia sebagaimana yang termaktub dalam hukum ketiga termodinamika,
dari situlah ia memenangkan Nobel Prize dalam kimia tahun 1920. Nernst membantu
mendirikan bidang kimia fisik modern dan memberikan kontribusi untuk
elektrokimia, termodinamika dan solid state physics. Ia juga dikenal dalam
mengembangkan persamaan Nernst.
Nernst lahir pada 25 Juni 1864 di Briesen di Prusia Barat (sekarang Wabrzezno, Polandia) sebagai anak dari Gustav Nernst (1827-1888) dan Ottilie Nerger (1833-1876). Ayahnya adalah seorang hakim negara. Nernst memiliki tiga kakak perempuan dan satu adik laki-laki. Adik ketiga meninggal karena kolera. Ia mendapat pendidikan sekolah dasar di Graudenz. Dia belajar fisika dan matematika di Universitas Zürich, Berlin, Graz dan Würzburg, di mana ia menerima gelar doktor tahun 1887. Pada tahun 1889, ia menyelesaikan habilitasi nya di Universitas Leipzig.
Nernst meneliti tekanan osmotik dan elektrokimia. Pada tahun 1905, ia mendirikan apa yang disebut sebagai "Teorema Panas baru", kemudian dikenal sebagai hukum ketiga termodinamika (yang menggambarkan perilaku materi karena suhu mendekati nol mutlak). Ini adalah pekerjaan yang membuatnya dikenang, karena menyediakan sarana untuk menentukan energi bebas (dan titik ekuilibrium karena itu) dari reaksi kimia dari pengukuran panas. Theodore Richards mengklaim Nernst telah mencuri ide dari dia, tapi Nernst hampir secara universal dikreditkan dengan penemuan tersebut.
Hukum ketiga termodinamika terkait dengan temperatur nol absolut. Hukum ini menyatakan bahwa pada saat suatu sistem mencapai temperatur nol absolut, semua proses akan berhenti dan entropi sistem akan mendekati nilai minimum. Hukum ini juga menyatakan bahwa entropi benda berstruktur kristal sempurna pada temperatur nol absolut bernilai nol.
Pada tahun 1911, dengan Max Planck,
Nernst adalah penyelenggara utama pertama Solvay Conference di Brussels.
Pada tahun 1912, Pelukis impresionis, Max Liebermann menggambar
potretnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar